Beberapa saat lalu, direktur Juventus, Beppe Marotta melontarkan sedikit "protes" terhadap jadwal Juventus di pekan-pekan pertama Serie A musim ini. Ia menilai FIGC kurang begitu "melindungi' tim-tim Serie A yang memiliki jam terbang lebih padat karena berlaga di kancah Eropa baik Liga Champions atau Liga Eropa, khususnya Juventus. Sehingga jadwal yang dikeluarkan beberapa hari lalu itu mengundang sedikit protes dari sang direktur.
"Ini pertama kalinya bagi Juventus memulai kompetisi baru dengan jadwal yang terbilang ketat, terutama dalam tiga tahun terakhir," ujar Marotta seperti dilansir Sky Sport Italia.Namun, terlepas dari anggapan beratnya laga yang musti dilakoni di pekan-pekan awal Liga Italia tersebut, Marotta sendiri tetap merasa yakin bahwasanya Juve tetap akan meraih ambisinya untuk mendapatkan gelar scudetto ketiga secara beruntun. Ambisi tersebut bukan tak berdasar. Masuknya pasukan-pasukan baru Si Nyonya Tua, membuat Marotta tetap optimis untuk bisa mendapatkan scudetto secara beruntun dan bahkan akan mendapatkan hasil yang lebih baik di arena liga Champions dibanding musim lalu.
Penulis sendiri menilai bahwa ada benarnya Marotta berpendapat "miring" soal jadwal Kekasih Italia ini, meskipun sebenarnya sang allenatore sendiri, Conte tidak mempermasalahkan beratnya Jadwal Juve. Sementara itu sang kapten juga mengomentari peluang Bianconeri perihal gelar Scudetto musim ini. Buffon menilai bahwa untuk mendapatkan kembali scudetto secara beruntun tidaklah mudah meski saat ini Juve memiliki skuat yang lebih kuat dibandingkan musim lalu. Benarkah demikian?
"Saya kembali ke Juventus yang lebih kuat. Sekarang kami mendapat tambahan elemen dari kualitas luar biasa. Kami mengambil langkah sunggug-sungguh," tutur Buffon, dikutip Football Italia.
"Tapi, tidak akan mudah mempertahankan gelar kami. Faktanya, tahun ini akan lebih sulit dibandingkan dua tahun sebelumnya."Mengapa Sampdoria yang harus dipertemukan di giornata pertama?. Adalah klub inilah satu-satunya yang berhasil mengalahkan Bianconeri di musim lalu baik untuk away maupun home. Laga berikutnya mengapa harus Lazio yang dihadapi Juve di giornata berikutnya. Adalah si Elang Ibukota Roma inilah yang sukses menggagalkan Juve untuk meraih gelar Copa Italy. Lalu dilanjutkan dengan bertandang ke markas Internazionale di giornata berikutnya. La Baneamata juga berhasil mengalahkan Juve di kandangnya sendiri musim lalu. Baru pada pekan berikutnya Bianconeri menghadapi musuh yang boleh dibilang ringan, Verona.
Tapi tunggu dulu, meskipun secara kualitas dan materi tim, La Vecchia Signora ini berada jauh di atas Verona, tiga lawan yang dihadapi sebelumnya adalah tim-tim yang pernah mengalahkan Juventus di musim lalu, belum lagi harus berkancah di Eropa. Jadi hal ini sangat berpengaruh pada mental dan fisik pemain. Jika dalam tiga partai awal tersebut Juve diasumsikan hanya meraih poin 4 (anggap saja hitungannya disamakan dengan perolehan musim lalu ketika menghadapi Sampdoria (away), Lazio (home), dan Inter (away), akan berujung pada tekanan yang ada pada mental pemain-pemain Juventus, begitu pula dengan fisik (dimana pada minggu tersebut, Juventus berlaga di ajang Liga Champions). Jika hal tersebut benar-benar berpengaruh (baik fisik maupun mental), bukan tak mungkin Juventus akan dipermalukan oleh Verona yang bisa saja bermain tanpa beban, layaknya Sassuolo di ajang pra musim beberapa waktu lalu.
Bandingkan dengan rival-rival Juve yang diperhitungkan dalam perebutan gelar scudetto musim 2013-2014, Fiorentina, Napoli, Milan, Inter, Roma, dan Lazio. Pada giornata pertama Fiorentina menjamu Catania yang di atas kertas jelas diunggulkan, apalagi musim lalu juga menang 2-0 di Artemio Franchi. Lazio juga menang menghadapi Udinese 3-0 di Olimpico. Sementara Inter yang musim lalu hanya meraih hasil imbang, pada giornata pertama menjamu Genoa. Namun dalam hal ini, Inter tidak berkiprah di kancah Eropa, sehingga Nerazurri akan diprediksi menang mudah, terlebih saat ini Inter ditangani oleh mantan pelatih Napoli (Mazzari) yang pada musim lalu berhasil membekuk Genoa baik kandang maupun tandang. Sementara untuk Verona kontra Milan dan Livorno vs AS Roma adalah pertemuan pertama di Serie A musim ini yang kekuatannya hanya bisa diukur dari komposisi tim, kualitas dan materi Tim saat ini. Untuk itu, baik Roma atau Milan (jika didasarkan pada materi pemain) jauh lebih diunggulkan untuk memenangkan pertandingan melawan Livorno atau Verona. Sementara Napoli yang digadang-gadang sebagai pesaing terberat Juventus dalam meraih scudetto musim 2013/2014 ini akan dipertemukan dengan klub yang pernah mengalahkannya (2-3) di musim lalu, Bologna. Namun perlu diketahui, ketika Napoli kalah saat itu, hanya beberapa pemain inti saja yang dimasukkan oleh Walter Mazzari. Sementara pada musim ini, dengan amunisi barunya, tidak mungkin Rafa Benitez akan membangkucadangkan pemain-pemain intinya yang notabene pemain bintang terlebih di awal-awal laga.
Berdasarkan analisa tersebut, kemungkinan posisi empat teratas di giornata pertama Serie A musim 2013/2014 akan dihuni oleh Inter, Fiorentina, Milan, Roma, Lazio dan Napoli dengan sama-sama mengantungi poin 3. Sedangkan Juventus kemungkinan tidak akan masuk dalam empat besar di pekan-pekan pertama bahkan hingga saat bertemu Napoli. Adakah rekayasa penjegalan gelar Scudetto musim ini bagi La Vecchia Signora??
Posting Komentar
Posting Komentar