Mengintip Keunikan Posisi Andrea Pirlo

Andrea Pirlo yang saat ini membela Juventus adalah pesepakbola yang posisinya dikenal sebagai gelandang bertahan (Defensive Midlefielder) dan lebih berperan sebagai Deep Lying Playmaker. Sebagai pemain yang berposisi di antara defender dan gelandang tengah (MC), biasanya DM/gelandang bertahan memiliki naluri bertahan yang bagus. Namun dalam data profil dan statistiknya di Football Manager, ternyata untuk posisi gelandang bertahan tidak cocok dengan atributtes yang dimiliki Pirlo khususnya dalam takcling, strength dan stamina. Padahal atribut itu sangatlah penting yang harus dimiliki oleh gelandang bertahan murni (DM)

Mengapa tidak cocok?..baiklah sebelum membahasnya lebih jauh, perlu diketahui bahwa standar atributes yang digunakan oleh FM adalah 20 untuk batas tertinggi, dan 15 untuk batas rata-rata. Di FM 2008/2009, pemain yang sudah memiliki nilai 16 akan tampak berwarna (highlight) biru, ini menandakan bahwa pemain tersebut memiliki atribut (secara populernya bisa dikatakan skill) di atas rata-rata.

Menurut Football Manager, seorang gelandang bertahan (DM) setidaknya memiliki rate yang bagus (15 keatas) dalam hal: Marking, Tackling, Concentration, Positioning, Decision (keputusan), Teamwork (kerjasama), Workrate (kerja keras), Stamina, Acceleration (akselerasi) dan Strength (kekuatan)

Berdasar data gambar yang bersumber dari FM di bawah ini, ternyata Pirlo hanya sesuai dengan syarat bagus sebagai gelandang bertahan untuk Concentration, Position, Decision, Teamwork dan Workrate saja dimana hal ini bukanlah bagian dari teknik attributes (skill) dalam sepakbola melainkan bagian dari kepribadian dan mental pemain (Mental Attributes;sumber FM).

Oleh karenanya, berdasarkan data ini, Andrea Pirlo sebenarnya sama sekali tidak cocok jika berposisi natural sebagai gelandang bertahan. Bandingkan dengan data gelandang bertahan murni Daniele De Rossi dan Arturo Vidal yang memiliki rate tackling bagus (19 dan 18)

Keunikan antara atributes profile Pirlo dan posisinya di lapangan hijau
Arturo Vidal gelandang bertahan murni milik Juventus
Defensive Midlefielder Daniele De Rossi

Selain itu juga, jika didasarkan pada FM, Pirlo seharusnya cocok berposisi sebagai gelandang serang (AMC) seperti waktu membela Inter Milan, karena sesuai dengan atributes Pirlo untuk Longshot, First Touch, Tehnique, Passing, Dribling, Finishing, (Tehnique attributes) Composure, Flair, Creativity, Off The Ball (Mental Attributes), Acceleration, dan Pace (Physical Attributes) yang berada di atas rata-rata.

Namun untuk posisi ini, Pirlo tidak terlalu cakap dalam hal dribling, acceleration dan pace. Ini artinya Pirlo sebenarnya lebih bernaluri menyerang. Namun mengapa justru ia sukses di posisi gelandang bertahan (DMC) baik di Timnas, Juventus dan Milan?

Adalah Carlo Ancelloti yang pertama kali memposisikannya di posisi gelandang bertahan, karena waktu di Milan naluri menyerangnya masih kalah kualitas (attributes) dengan Kaka yang berposisi sebagai Attacking Midlefielder (AMC) atau juga Trequartista yang juga berperan sebagai playmaker. Namun Don Carlo juga sadar jika AP kurang begitu cocok dijadikan DM murni, selain sebab Pirlo lebih bernaluri menyerang juga daya bertahan Pirlo kalah kuat dibandingkan Gattuso dan Ambrosini. Sebagai solusinya, akhirnya Don Carlo menyulap Andrea sebagai Deep Lying Playmaker di mana posisinya sama dengan DM, di belakang gelandang dan di depan defender. Meski demikian, Carlo memberikan tugas/peran bukan seperti gelandang bertahan murni seperti Gattuso atau Ambrosini. Namun lebih berperan sebagai penyuplai bola ke segala arah. Karena Don Carlo tahu Pirlo memiliki akurasi umpan di atas rata-rata, baik itu passing pendek atau crossing. Selain itu ia juga ditugaskan sebagai pengatur serangan, dan tempo permainan. Inilah awal sejarah Andrea Pirlo diposisikan sebagai Deep lying Playmaker yang posisinya sama dengan DM.

Dalam statistik di atas, Pirlo memiliki akurasi umpan di atas rate baik untuk passing pendek (20), dan passing panjang (17). Sehingga tidak heran kita sering menyaksikan Pirlo memberikan passing panjang (crossing) dari dalam (cross from deep), baik ke post terdekat atau ke post terjauh (penyerang/forward/winger) dengan akurasi yang sangat bagus, entah di Timnas Italia atau di klub. Oleh karena itu jarang sekali ada pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan tapi berperan sebagai passer/pengumpan panjang dari dalam (cross from deep) dan sekaligus playmaker. Umumnya, pengumpan panjang (crossing) lebih banyak ditugaskan kepada winger atau wing back dan playmaker umumnya berada di antara gelandang dan penyerang (AMC/Trequartista).

Sebagai pemain yang tugas utamanya adalah playmaker yang muncul dari dalam (deep), Pirlo butuh tandem yang kuat dan berkualitas untuk melindunginya, agar ia bebas berkreatifitas dan menyuplai umpan-umpan akuratnya ke segala penjuru lapangan. Untuk itu, waktu di Milan, Pirlo selalu mendapat perlindungan Gattuso dan Massimo Ambrosini. Sementara di Timnas, Pirlo dilindungi oleh Daniele De Rossi yang memiliki karakter yang cocok sebagai gelandang bertahan (lihat data gambar statistik) dan di Juventus, ia selalu dilindungi oleh Arturo Vidal dan Marchisio atau Pogba (sewaktu masih memakai skema 3-5-2 murni).

Itulah uniknya posisi Andrea Pirlo di lapangan. Ketika berposisi sebagai AMC, ia lemah dalam akselerasi dan pace (langkah), padahal ini faktor penting sebagai AMC, seperti Kaka, Ozil, Oscar, Samir Nasri, dan lainnya, meski banyak rate lainnya yang cocok dengan Pirlo. Demikian halnya ketika ia berposisi sebagai gelandang bertahan murni, ia punya banyak kelemahan di rate teknik (tackling) dan fisik (akselerasi, stamina, dan kekuatan). Sebagai solusinya, Pirlo ternyata lebih sukses berperan sebagai Deep lying Playmaker yang posisinya sama dengan Defensive Midlefielder meskipun tugasnya tidaklah murni sebagai gelandang bertahan.

____________________
Salam Sepakbola

Related Posts

1 komentar

  1. Pirlo main dmf sdh dr zaman brescia ..Amf diisi baggio, pirlo ke milan, brescia beli guardiola.. zaman itu kalo main PS sy suka pake brescia

    BalasHapus

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter