Kisah Nyata, Wanita Angkat Rahim Masih Bisa Hamil

inilah letak rahim perempuan yang biasa diangkat
Secara medis dan ilmu kedokteran, banyak dokter yang berpendapat bahwa ketika rahim yang ada pada perempuan itu sudah diangkat, maka wanita tidak akan bisa hamil lagi.

"Rahim yang sudah diangkat tentu akan berhenti haid dan tidak akan bisa mengandung lagi" itulah jawaban seorang dokter di sebuah konsultasi online yang menanyakan kemungkinan perempuan hamil lagi pasca pengangkatan rahim (sumber:http://health.detik.com/read/2010/07/02/143951/1391718/834/rahim-sudah-diangkat-masihkah-bisa-hamil).
"Keputusan untuk menjalani pengangkatan rahim dengan pembedahan (histerektomi) tidak boleh dianggap remeh. Pada wanita muda, menopause segera yang timbul setelah histerektomi atau pengangkatan ovarium, harus ditangani dengan Terapi Sulih Hormon (TSH), wanita ini tidak bisa mengandung". Oleh Dokter Miriam (sumber:http://health.okezone.com/read/2012/09/10/485/687686/proses-pengangkatan-rahim-yang-biasa-dilakukan-dokter)
Akan tetapi, meski secara medis hal itu adalah mustahil, Tapi tak ada yang mustahil bagi Allah SWT menumbuhkan rahim (lagi) untuk seorang wanita yang sudah mengalami pengangkatan rahim. Hal ini didasarkan info dan berita nyata yang dialami oleh Eli Siti Khoirah, 29 tahun, asal desa Banjarsari, Ciamis.

Inilah Kisah Nyata tersebut:
Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Apa jadinya bila wanita terpaksa harus kehilangan rahimnya? Kenyataan pahit ini saya alami sendiri. Dokter kandungan memutuskan untuk mengangkat rahim saya karena myoma yang bersarang di dalamnya. Saya langsung limbung, pikiran mendadak linglung. Saya tak sanggup membayangkan harus kehilangan mahkota saya di usia 29 tahun. 
Hingga suatu ketika, Allah menyadarkan saya lewat bencana tsunami Aceh pada Desember 2004. Saya terhenyak melihat kapal laut dengan berat berton-ton bisa terhempas dari laut ke daratan di tengah kota, dan banyaknya korban yang bergelimpangan akibat dahsyatnya terjangan tsunami. Allahu Akbar! Allahu ‘ala kulli syai’in qodiir!. 
Sejak kejadian itu, saya berpikir kenapa saya harus takut kehilangan rahim yang jelas-jelas ciptaan Allah? Bila memang sudah ketentuan-Nya rahim ini harus diangkat maka yang harus saya lakukan hanyalah ikhlas.  
Akhirnya, di awal 2005 saya mantap menjalani operasi pengangkatan rahim. Sebelumnya, saya berusaha menyelesaikan semua pekerjaan saya. Sebab umur tidak ada yang tahu, kalau ajal menjemput saya pada saat operasi, setidaknya saya sudah menunaikan tanggung jawab saya. 
Tanpa terasa, sebulan pasca operasi berlalu. Saya jalani hari demi hari dengan penuh kepasrahan. Saya ikhlas ketika menyadari tak bisa lagi menstruasi. Pupusnya rencana memberi adik untuk anak semata wayang pun saya berusaha menerimanya dengan lapang hati.  
Tapi tak bisa dipungkiri, tanpa rahim di tubuh membuat saya merasa tak berharga di hadapan suami. Ketika saudara atau kerabat menanyakan kapan kemungkinan saya memiliki anak lagi, hati saya tertoreh. Wallahu 'alam, hanya itu yang bisa saya gumamkan.  
Namun, diam-diam hati ini masih menyimpan harapan. Setiap usai shalat saya berdoa, “Ya Allah tak ada yang mustahil bagi-Mu untuk menyempurnakan kembali fisik hamba ini. Amin” Saya panjatkan doa itu sambil membayangkan tayangan tsunami Aceh di televisi yang memperlihatkan betapa mudahnya bagi Allah menciptakan dan menghancurkan sesuatu bila Dia telah berkehendak.  
Dua bulan kemudian, sebuah keajaiban terjadi. Subhanallah, saya menstruasi! Langsung saja saya periksa ke dokter. Melihat kondisi saya, dokter heran. Sebab, darah yang keluar benar-benar darah haid. Padahal secara medis setelah rahim diangkat tidak mungkin lagi saya bisa menstruasi, apalagi hamil. Saya pulang dan bersyukur atas anugerah yang Allah berikan. Tak hentinya saya mengucap, “Wallahu‘ala kulli syai’in qodir.”  
Saya lalui hari dengan penuh syukur, sampai suatu saat menstruasi saya tak kunjung datang lagi. Kekhawatiran muncul, apakah sudah saatnya saya benar-benar tidak subur seperti wanita lain? Saya kembali ke dokter dengan dag-dig-dug walau tetap pasrah apa pun yang terjadi. Tapi tahukah pembaca? Air mata ini seperti berebut keluar ketika mendengar diagnosa dokter, saya dinyatakan positif hamil! Subhanallah! Dari hasil USG terlihat rahim dan ovarium saya utuh kembali tanpa tanda-tanda pernah mengalami suatu penyakit.  

Allahu Akbar. Alhamdulillah, ya Rabb, tidak ada yang tidak mungkin bagi-Mu. Cinta-Mu selalu luar biasa untuk diri ini. Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...

Sumber: http://ummi-online.com/berita-82-allah-tumbuhkan-lagi-rahim.html

Related Posts

11 komentar

  1. Allahhuakbar...Maha besar Allah....saya juga akan menjalani operasi pengangkatan rahim dan setelah membaca cerita ini saya lbh bisa ikhlas dan pasrah

    BalasHapus
  2. Inshaallah...saya bisa ikhlas dengan keadaan ini dan semoga Allah mengembalikan lagi rahim saya..😅😅

    BalasHapus
  3. Allahuakbar moga yg ba alami bsa trjadi jg sma sya sedih rsa y klo dngr orng lain hamil tp kita hrus ikhlas jlanin smua ini smga allh bsa ngebalikn rahim kita smua yg tlah diangkat n mempunyai momongn lg amin

    BalasHapus
  4. Subhanallah semoga ini terjadi juga kpd istri saya,krn istri sya pun rahim nya suda d angkat,amiin yarobal allamin

    BalasHapus
  5. MashaaAllahu Allahuakbar jika Allah berkehendak apapun bisa terjadi , semoga saya juga bisa ikhlas dan pasrah

    BalasHapus
  6. Pengalaman yg sama persis jg terjadi sama saya,,, semoga saya juga bisa memberikan adik tuk anak pertama saya. .Aamiin

    BalasHapus
  7. Persis seperti sy saat ini, kadang sedih rasanya ketika ada saja teman yg sering brtanya ttg rahim sy yg udh diangkat tp sy berusaha ikhlas,, smga Allah memberikan rezekinya kpd kami agar dpt memberikan adk utk si sulung kami.. Kun fayakun,, jika Allah berkehendak tidak ada yg tidak mungkin.. Aaamiinn YRA

    BalasHapus
  8. Luar biasa sekali bunda, semoga saya jg mendapat mujizat itu amin amin

    BalasHapus
  9. Subhanallah.....takjub membaca cerita ini. Semoga Allah s.w.t mengembalikan rahim saya. Amin

    BalasHapus

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter